Kamis, 02 November 2017

Kuis Blog Traveloka

Traveloka Mempermudah Saya Menuju Pelukan Sang Pujaan Hati (Oleh :Ani Nurwasilah)

Jalan kehidupan di bumi ini hanyalah sebatas warung peristirahatan, masih panjang dan banyak lagi kehidupan setelahnya yang nyata akan kita lalui. Namun di bumi ini lah jalan penentu kemampuan kita menghadapi  gejolak pertempuran di alam nanti. Maka tak jarang setiap makhluk saat ini  mencari jejak mana yang akan membawa langkah kakinya menuju harapan nyata. Di alam semesta ini kewajiban kita menggali dan mendobrak apa saja yg menjadi benalu setiap tercapaiannya kebutuhan jasmani dan rohani.  Begitupun dengan keluarga kecil saya yang mempunyai prinsip, cara, risiko, dan tujuan kebahagiaan. Dibalik tercapainnya kebahagian sebenarnya ada kesedihan baik itu sebelum atau setelah rasa bahagia itu datang, namun ingatlah bahwa kita perlu bersyukur atas segala situasi yang ada. Tentunya bagi saya sebagai seorang istri akan sangat bahagia jika mampu menjadi mahkota untuk keluarga. Sebelumnya perkenalkan saya adalah seorang istri dari suami terhebat mas Moh Nawawi (Karyawan Negeri), saat ini saya menjalani kehidupan yang berbalik 180 derajat dari kehidupan saat masih bestatus lajang. Usia saya saat ini 24 tahun dan  masih bisa dibilang pengantin baru, karena saya baru menikah tanggal 12 Maret 2017 kemarin, sebelumnya saya bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan asing yang berada di kota Solo, bermodalkan  gelar Sarjana Teknik yang saya tempuh di salah satu Universitas swasta yang ada di D.I Yogyakarta. Berbagai pengalaman saya peroleh terutama menjadi anak rantau. Pergi jauh dari rumah seorang diri sudah terbiasa untuk saya dari mulai zaman transportasi masih kolektif sampai zaman transfortasi online saat ini. Bayangkan saja dulu, perjalanan saya dari rumah yang berada di kabupaten Majalengka  ingin pergi ke Jogja harus berapa kali dibuat susah dan ditipu daya dengan teknologi yang belum maju, sekarang lihat saja jangankan pergi-pergi, untuk ingin makan saja tinggal buka pintu rumah langsung bisa menikmati. Sama hal nya dengan ingin pintar maka belajar, ingin diatas maka naik, ingin sukses maka berusaha, dan ingin apapun itu ada tapak tersendiri yg dilalui, baik itu harus dengan bersusah payah atau cukup semudah membalikan telapak tangan.
Proses adalah hal yang wajar namun kita juga harus pintar memainkan proses itu, agar mendapatkan jalur alternatif lebih mudah mencapai tempat tujuan. Inilah salah satu prinsip saya dan suami dalam menjalani kehidupan, walaupun terkadang muncul rasa bosan, sedih, tak sabar, bahkan rasa ingin berontak. Keadaan saya bersama suami masih jauh dari kata ideal sebagai pasangan pengantin baru, karena kami berdua masih hidup terpisah suami yang bekerja di ibu kota dan saya sendiri karena sudah resign tinggal di rumah orang tua dengan alasan tertentu,  namun ini adalah permasalah sebagai bentuk cara dan salah satu risiko dari tujuan yang akan kami capai kelak dan secepatnya. Kewajiban suami mencari nafkah membuat kami LDR, ya walaupun masih sama-sama di pulau jawa tapi bagi kami ini sangat berat. Demi menyenangkan hati sang istri suami saya menyuruh agar saya tinggal di rumah orang tua dan boleh kapanpun pergi ke Jogja atau Jakarta. Singkat cerita, akhirnya dalam satu bulan saya bisa pergi-pergi ke beberapa tempat berkali-kali seperti dari Majalengka- Cirebon, Cirebon-Jogja, Jogja-Jakarta, dan suami pun tak jarang melakukan perjalanan serupa dengan saya. Jika dinalar secara matematis keadaan seperti ini akan menghabiskan banyak sekali pengeluaran yang berimpas pada finansial keluarga. Sehingga bagaimana caranya saya tetap bisa melakukan perjalanan demi bertemu suami dan demi menjalankan sedikit kegiatan saya dengan biaya yang efektif murah?
Dari situlah saya mencoba berpikir dan ikhtiar, karena saya tipikal orang yang sering bermain gadget akhirnya saya melihat dan membaca iklan bahwa ada sebuah perusahaan menyediakan berbagai layanan pemesanan tiket yaitu Traveloka. Saya termasuk pecinta transportasi kereta api dari mulai kereta ekonomi yang masih mengizinkan para pedagang asongan masuk dan mengikuti rangkaian perjalanan bahkan pemesanan tiketpun harus datang langsung ke stasiun, hingga sampai saat ini dimana situasi di area stasiun dan di dalam kereta benar-benar steril dari para pedagang asongan dan bisa pesan tiket dari mana saja, kapan saja dengan sangat mudah. Semenjak ada traveloka ini saya justru lebih semangat bepergian karena perjalanan untuk bertemu suami lebih dimudahkan. Biasanya jika saya ingin pergi dari Jogja-Jakarta H-1 hari baru memesan tiket karena pekerjaan suami yang belum bisa dipastikan waktu luangnya, bahkan seringkali rencana pertemuan kami gagal padahal tiket sudah saya pesan. Sangat bahagia sekali ketika ingin memesan tiket bisa didapat dengan mudah dan memilih tempat duduk dikereta dengan nyaman, itu perjalanan yang selalu saya idamkan saat akan bertemu suami.
Kemudahan pemesanan tiket kereta adalah salah satu ketertarikan  saya memakai jasa Traveloka untuk setiap perjalan, dan harga yang ekonomis menjadi salah satu incaran utama saya, karena meskipun saya harus pergi beberapa kali dalam satu bulan, tidak begitu banyak biaya yang perlu dikeluarkan, sehigga bisa saya sisihkan untuk kebutuhan lainnya. Nah Traveloka ini membuat mata saya terus kelilipan dengan tawaran promo-promo yang seringkali muncul. Akhirnya tidak ragu dan akan tetap setia untuk membuka aplikasinya pada ponsel setiap kali mau melakukan perjalan. Sampai-sampai saya komporin suami terus untuk memakai aplikasi traveloka saja dan beliau sangat antusias sekali. Ini hanyalah sebagain kebahagiaan yang saya dapat dari Traveloka, masih banyak lagi kepuasan-kepuasan lainnya, karena Traveloka mempermudah saya menuju pelukan sang pujaan hati alias suami.
Lewat catatan ini saya berterimaksih dan sangat puas atas adanya Traveloka, sangat membantu sekali. Semoga semakin maju dan banyak disebru para traveller.
#JadiBisa dengan Traveloka

Rabu, 06 Februari 2013

The Relationship between Theology and Philosophy



PAPER
THE RELATIONSHIP BETWEEN PHILOSOPHY
AND THEOLOGY  IN THE POSTMODERN AGE



Writted By :  Ani Nurwasilah
       (11521091)

PONDOK PESANTREN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2012/2013


A.    ABSTRACT
According to many scientists, the philosophy is the mother of all kinds of science, even though others reveal  that philosophy is born because of theology but the idea about  science philosophy rejected by philosophers in the Western world because philosophy is a science that puts on the science of devotion and human nature is not theology. And the philosopers looking for the real answer what is the relationship between philosophy and theology through the ultimate goal of a science.
Many people found that philosophy brings new problems to the resolution of a problem. Philosophers hoped that philosophy is not eliminated even by the scientists who hope philosophical theology will be lost. The philosophers refused the treatment of theologians because of some reasons that any human problems posed by philosophers concluded emerging as an issue of human reason and a man made the difference between humans and animals are the object of philosophy.  Philosophy is a fact that has not complete and still debated. Philosophy presents science for many years, and the presentation of the science needs cooperation with humanism, materialism, physicalism, naturalism, and other ideologies in contrary to religion.
Meanwhile theology must be understood that it is not only includes the science of kalam but the ethics of religion jurisprudence and ushul fiqh. From some of the points above, we can see some questions raised by philosophers to the theologians. One of the most important things for review is epistimologi. Because it is the middle part of the thinkers who serve (ancient times) less attention to the contemporary thinkers. How we know the existence of God? Classic answer posed by the Christians and Muslims that we can formulate deductive proof and the conclusion states the existance of God. The problem of this answer is many premise that embodies at first, but now has been questioned. In fact, the philosophy is the science that uses the methods of human thought is not limited by religious laws while keagaan theological science which explains about the existence of God, religious ethics, jurisprudence, ushul fiqh and others.
In religion and philosophy, there are three subjects, there are religion is the main object of philosophy, the understanding of religion philosophy and the differences between theological and philosophical approaches, these three discussion influent to the relationship between philosophy and theology in fact. And as a rational human being must have the desire to prove the truth of religious beliefs from the perspective or logic or free. Thus the discussion of the them will be clarify in this paper.




B. THE PROBLEM STATEMENT

To understand the relationship between philosophy and theology in postmodern era, the authors presents some important issue about those theory, includes:
1. What is the real definition of philosophy and religion itself ?
2. Why Religion is referred as the object of Philosophy ?
3. How different approaches to the relationship between philosophy and theology  ?

C. THE BASIC CONCEPTUAL  FRAME WORK
According to the sources about the relationship between philosophy and theology explains the problems with the frame of mind is there is the influent from every aspect of either philosophy or theology itself, in fact the thought of both scientists and the condition in this postmodern era. Among the topics in conceptual frame work is the history of the greatest philosophers before Ibnu Sina is Al-Farabi, his philosophical analysis is drawn from the Greek language used as Arabic word come from the word philosophia means love of truth. It should be underlined that, although the word philosophy comes from the Greek language and the ancient Greek philosophical tradition has had since 500 BC, it does not mean only those ancient Greeks who had been living philosophy.
Whereas if you look up the definition of religion is a protective hard word. There are at least three reasons why religion is said to have a difficult first definition, because religion is a social spiritual experience and subjective subjective and individualistic,second there is no one talks so lively and emotional rather than talk about religion, then the discussion of religion always have strong and emotional conversation, so it is difficult to give meaning about religious sentence, third, because the concept of religion is influenced by the goal of the person who gave the definition of religion. (According to Dr. A. Mukti Ali). Many scientists claim that the difficulty of defining religion.
`Similarities between philosophy and theology are both aimed at finding the truth, Philosophy with his nature tp find the truth, whether the truth about nature or human or God, whereas the characteristic of religion provide answers to all the problems of human rights’s question, whether of nature, human and God.

D. THE STEPS, THE PROCEDURE AND THE APPLIED EXAMPLE
Steps and procedures used on the relationship between philosophy and theology in the postmodern era is analyze each understanding of philosophy and religion, then the discussion of the development of the two as the example of philosopher thought and a prominent theological thought in ancient times to discover similarities and differences of both, this is a stepto be the main subject to know how the relationship between philosophy and theology in this postmodern era. Its basically every science has two kinds of objects, material and formal object. It said that the material object is something being targeted investigations, as well as the human body is the material object of medical science, while the formal object is a particular perspective about material objects, such as empirical and experimental approaches in medical science.
Meanwhile observed from material object of philosophy, religion is an object in the physical and metaphysical dimensions. And if linked on the philosophy of religion is a discussion of the problematic aspects of the eschatology of absolute justice and the will of God, viewed from one side, God is almighty, but he also willing absolute. It becomes the problem of the God's justice as a Jahar entered into heaven. The solution for a certain class of Gods keep fair because they have an absolute desire, but another group thinks God is unfair because it does not conform with the promises in the Bible that God will enter the wicked into hell. According to another groups from class above  about God enter the wicked into the heaven, then the system of good and bad values ​​are not useful because the fate of someone is not determined by its effort in the world, but by the absolute will of God. Examples of such problems are used as an approximation of the relationship between philosophy and theology.

E. CONCLUSION
From the various descriptions of the formula above, we can conclude that there is an issue related to the relationship between philosophy and theology in the postmodern era, including:
a. Religion as the object study of philosophy
Philosophy as a systematicand radical process of thinking also has a material object and formal object. Material object of philosophy is all that exists, including the empirical worldand non empirical world. Seems like a metaphysical nature. Some philosophers divide philosophy material objects into three parts, in fact, in mind and that is the possibility. The formal object of philosophy is a holistic point of view, radical and objective, in order to achieve its nature.

Religion is a belief system that God has always embraced by human interaction with Him. Subject discussed in religion is the existence of gods, humans and the relationship between man and his god. This is an aspect of metaphysics while human beings and part of the natural objects included in the category of physics. Thus the philosophy of religion discussed in terms of the metaphysical and physical, but the pressure point of philosophy is more focused to the metaphysical aspect than the physical. The physical aspect will be more clearly outlined in the natural sciences such as biology, psychology and anthropology.

b. Understanding Philosophy-Theology
Discussed above regarding the definition of philosophy, addition to the understanding of philosophy is very diverse in expression, even Moh. Hatta and Langeveld said that the definition of philosophy not to be given because everyone has their own pressure in the definition. Therefore let everyone examines the philosophy first and then summarize their own perception.
There is another definition of religion that most of the scientists also can not give a clear sense of this, but etymologically religion derived from the word Sankskrit. Some argue that the word consists of two words, the first words a means not and gam means go so religion will not go, permanent inherited hereditary. Religion have such properties. While the Arabic word Al-din consist of letters dal, ya and nun, from these letters can be read by dain means the debt, and din means religion and doomsday.Those three meaning show two different parts, the first part higher, more powerful, feared and respected by second parts. In the religion of God, the first is higher than humans. In debts, lend is richer than is owed, as well as doomsday, God decices the doomstay, God is the owner of human and they must submit to the owner.

c. Theological and philosophical differences in approach
Karen theological science is discuss about the principal of religion, as an issue of faith and the oneness of god, this science is called Ushululddin. It also called tauhid
Review from subject aspects and object of theology and philosophy turned out some similarities. Subjects were discussing in theology and philosophy is the same discuss human. Object of theology and philosophy is divinity. In theology, divinity issues addressed in accordance with the instructions revelation, whereas problems in the philosophy of divinity based on rational question about the God’s being. Theology approach is more deductive, while philosophy is more inductive. The implications of these two approaches are different. God in theological discussion accentuate gods who has personified (personal God), while the god in philosophy does not accentuate personal god.

In addition the same forms of philosophy and theology mentioned above include:
1. Philosophy and theology equally never finished discussing the existence of god
2. The discussion object of philosophy and theology is the same, it is about existence of God as the One of the most perfect and eternal.
3. Philosophy and theology gives rational argument about God.

F. REFLECTION / IMPACT AND TO WORD IN ISLAM CONTRIBUTION THOUGHT.
The existence of differences and similarities and the relationship between philosophy and theology will affect human life and the notion of Islam now with the values ​​contained in this connection is very important to know by the people, especially the students studied philosophy and religion or science Ushuluddin. Due to the presence of thoughts on philosophy and theology, reason will affect the perspective of someone who believed the truth of his argument. Because philosophy intends to assert the truth of a particular religion or untruth basic fundamentals. While theology accept certain religious teachings as truth, and aims to maintain religious beliefs, because of  it, appears what is called Islamic theology, Christian theology and Jewish theology, the theology in this sense is like an army guarded the sacred trip,but philosophy likes a shepherd without a guard.





Selasa, 22 Januari 2013

Spinning Plan



Manajemen pengelolaan produksi dalam unit Pemintalan
Dalam pengelolaan diunit selai harus menguasai mekanisasi proses dan perancangan produk,juga harus menguasai pengetahuan lain antara lain :
1.      Perencanaan produksi
2.      Angka konversi
3.      spin plan
4.      Lay out mesin-mesin
5.      Quality control
6.      Administrasi produksi
Perencanaan Produksi
Pembuatan rencana produksi didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan antara lain :
  1. Banyaknya permintaan
  2. Forecasting
  3. Pengalaman dibidang processing
  4. Keadaan bahan baku
  5. Tenaga kerja
  6. Keadaan mesin
Atas pertimbanan tersebut maka perancanaan produksi dapat dibuat atas dasar atau pertimbangan pasar,order maupun didasar pada kemampuan asset mesin yang dimiliki.
Suatu contoh kasus, suatu Pabrik Pemintalan (PATAL) “X” yang mempunyai kapasitas mesin Ring terpasang adalah 30.000 mata pintal (Mp),yang  merencana masa produksinya membuat 3 macam benang antara lain : Ne20 ; Ne30 ; Ne42 dengan perbandingan produksi masing-masing adalah ; 50% ; 20% ; dan 30%. Dengan prodoksi/ jam/spindle  masing-masing nomer benang adalah sebagai berikut ;
Ne20 = 21,2 gram ; Ne30= 12,2 ; Ne42= 8 gram
Jawab;
Maka perhitungan kesetimbangan produk didasar pada produksi per spindle dengan prosentasi target produksi yang ditetapkan adalah sebagai berikut;
Nomer benang
Perbandingan produksi yang   
         dikehendaki
Produksi/jam/spindle
       20
       30 
       42            
                 50%
                 20%
                 30%                        
          21,2 gram
          12,2 gram
            8,0 gram



Misal kan untuk memproduksi Ne20 diperlukan X mata pintal maka jumlah Mp untuk masing-masing nomer adalah ;
Untuk Ne30 diperlukan =  = 0,695 X mata pintal

Untuk Ne42 diperlukan =  = 1,590 X mata pintal


Sehingga dapat disebutkan dalam persamaan :

       X + 0,695 X + 1,590 X = 30.000 Mp
                               3,285 X = 30.000 Mp
                                          X =  = 9132 mata pintal
Jumlah mata pintal untuk produksi Ne30 = 0,695 . 9132 Mp = 6346 ~6347 Mp
                                                 Ne42 = 1,590 . 9132 Mp = 14519,88 Mp~ 14520 Mp
Jadi distribusi masing-masing jenis mata pintal  dari 30.000 mata pintal tersedia adalah;
 Jumlah spindle untuk memproduksi benang Ne20 =  9132 mata pintal
 Jumlah spindle untuk memproduksi benang  Ne30= 6347 mata pintal
 Jumlah spindle untuk memproduksi benang  Ne42= 14520 mata pintal
 
                           Pertemuan ke 11 dan 12.

v RANCANGAN  PEMINTALAN (SPIN PLAN)
Setiap Pabrik pemintalan yang didirikan selalu didasarkan atas pola spin plan tertentu dengan nomer benang(kehalusan) rata-rata yang dapat dihasilkannya.Bila suatu saat diperlukan perubahan jenis produksi untuk mengikuti kemauan pasar,maka rencana pemintalan ini pun akan menyesuaikan perubahan nya.Karena itu mesin-mesin yang tersedia haruslah dengan mudah dapat disesuaikan dengan bahan baku yang diolah dan dengan nomer benangnya.Namun tentunya akan dibatasi oleh keluasan pabrik pemintalan nya,keluasan pabrik pemintalan tergantung pada jumlah spindle (mata pintal)terpasang.Dalam spin plan akan termuat beberapa perencanaan antara lain;
·         Jumlah mata pintal
·         Jenis produksi ; benang cardet/combet
·         Bahan baku yang dipakai
·         Nomer (kehalusan) benang yang diproduksi
·         Urutan proses
·         Perhitungan keseimbangan untuk,jumlah produk,kebutuhan bahan baku,dan jumlah mesin untuk masing-masing jenis mesin sesuai urutan proses yang dipilih.
Sebagai gambaran berikut ini diberikan contoh perhitungan rencana pintal untuk pabrik pemintalan yang mempunyai kapasitas 10.000 mata pintal (MP) yang membuat benang cardet Ne 20 S dengan design proses sebagai berikut :
Msn.Blowing --à Carding --à Drawing I --à Drawing II ----àSlubing ---à Intermediet -------à Roving -----à Ring spinning
Untuk merencana hal tersebut kita harus mengetahui terlebih dahulu perhtungan produksi untuk masing-masing jenis mesin sesuai flow proses yang dirancang; misalkan,
1.Mesing Ring Spinning
          Produksi /jam/spindle = Eff.Msn..60.  .  . .453,6 =………gram
 2.Mesin Roving

         Produksi /jam/spindle = Eff.Msn..60.  .  . .453,6 =………gram
3.Mesin Intermediat
      
          Produksi /jam/spindle = Eff.Msn..60.  .  . .453,6 =………gram
4.Mesin Slubing
           
          Produksi /jam/spindle = Eff.Msn..60.  .  . .453,6 =………gram
5.Mesin Drawing
          Produksi/jam/delivery = Eff.Msn Rpm rol depan . Ø roll depan . π . 60 . .  
                                                .453,6 = ……….gram
6.Mesin Carding
          Produksi/jam/delivery = Eff.Msn.Rpm doffer . Ø doffer . π . 60 . .  .
                                                   453,6 = ……….. gram
7.Mesin Blowing (scutcher)
           Produksi/jam/delivery = Eff.Msn.Rpm lap roll . Ø lap roll . π . 60 . . . .
                                                    453,6 = ……….. gram
Ø  Perubahan kehalusan(nomer) bahan ;

Ne keluar = total draft x




Ø  Bila diketahui kondisi perancangan seperti terlihat pada table I  maka, perhitungan produksi dan jumlah jenis mesin masing-masing yang dibutuhkan adalah sbb;
No
Perihal mesin
Scutcher
carding
Drawing
(2 pass ages)
Slubbing
Intema-date
Roving
Ring
1
Nomor hasil





?4
20
2
Jumlah rangkapan
1
1
6
1
2
2
2
3
Regangan total
-
100
6
3,8
4,8
6
10
4
Twist multiplier
-
-
-
1,0
1,1
1,2
4,2
5
Twist per inch(TPI)
-
-
-
?
?
?
18,8?
6
Kecepatan putaran/mnt
Lap roll
8
Doffer
9
Rol depan
350
Spindle
600
Spindle
1000
Spindle
1200
Spindle
10.000
7
Diameter
9”
27,75”
1,125”
-
-
-
-
8
Effisiensi mesin(%)
85
85
80
75
75
75
90
9
Limbah(%)
5
4
1
0,5
0,5
0,5
1
10
Produksi per deli very per jam(grm)
?
?
?
?
?
?
?21,54
11
Produksi yang diper lukan per jam(gr)
?
?
?
?
?
?
?215.400
12
Jumlah spindle/ delivery yg diperlukan
?
?
?
?
?
?
?10.000
13
Jumlah spindle/ delivery per mesin
1
1
8
68
112
174
400
14
Jumlah mesin yang diperlukan
?
?
?
?
?
?
?25



1.Mesin Ring


  • Jumlah Twist  TPI =   = 4,2  = 18,8
  • Produksi /spdl/jam =
  • Produksi untuk 10.000 spindle =10.000x 21,54 =215.400 gram/jam
  • Bila setiap mesin terdapat 400 spindle,maka jumlah mesin yang harus disiapkan adalah = buah mesin



2. Mesin Roving

·         Ne 20 = 10 x  -à( NOMER ROVING)
·         Jumlah twist TPI = 1,2 = 2,4
·         Prod/spdl/jam =
·         Bila limbah mesin ring 1% maka produksi yang harus dihasilkan /jam =
·         Jumlah spindle yang dibutuhkan = spindle(
·         Bila setiap mesin terdapat 174 spindle,maka jumlah mesin roving harus disiapkan = mesin
3.Mesin Intermediate

  • Ne 4 =  6 x
  • Jumlah twist ,TPI = 1,1 = 1,265


  • Produksi/spdl/jam =
  • Bila limbah mesin roving 0,5% maka produksi yang harus dihasilkan/jam =
  • Jumlah spindle yang dibutuhkan  =
  • Bila setiap mesin terdapat 112 spindel,maka jumlah mesin roving yang harus disiapkan = 5 buah mesin
4. Mesin Slubbing
  • Ne 1,33 = 5 x
  • Jumlah twist TPI = 1,0= 0,745
  • Produksi /spdl/jam =
  • Bila limbah mesin intermediate 0,5% maka produksi yang harus dihasilkan/jam = 
  • Jumlah spindle yang dibutuhkan =
  • Bila setiap mesin terdapat 68 spindle maka jumlah mesin yang harus disiapkan = 3,3 ~ 4 buah mesin